Senin, 01 Juni 2009

Kehamilan yang Tak Sempurna....

Tidak semua kehamilan berjalan lancar. Berbagai istilah seperti mium atau kista, seringkali membuat ngeri. Apa sih, yang sebetulnya terjadi? Ada berbagai penyebab mengapa suatu kehamilan bisa berjalan dengan tidak sempurna. Kegagalan tumbuhnya embrio, kesalahan letak penempelan telur, kromosom yang abnormal, serta masalah hormon bisa menyebabkan kehamilan menjadi bermasalah. Kehamilan bermasalah juga sulit dipertahankan sehingga kemungkinan besar gugur, bahkan sebelum Anda sempat membeli test pack. Nah, sekarang mari mengenal lebih jauh kehamilan bermasalah ini.

Kehamilan di Luar Kandungan, atau kehamilan ektopik, berarti sel telur yang sudah dibuahi oleh sperma tidak menempel di dalam rahim. Pada lebih dari 95% kasus kehamilan ektopik, sel telurnya justru menetap di tuba falopii sehingga kehamilan ini juga disebut dengan kehamilan tubal. Selain di sana, sel telur juga bisa menempel pada ovarium, perut, atau leher rahim. Bila sel telur yang sudah dibuahi berada pada semua area ini, embrio tidak bisa tumbuh karena organ-organ tersebut tidak memiliki cukup ruang ataupun jaringan yang bersifat melindungi seperti rahim. Jika embrio sampai tumbuh, calon ibu berisiko akan mengalami pendarahan dan terancam jiwanya. Janin dalam kehamilan ektopik tidak akan pernah lahir hidup, bahkan biasanya gugur pada delapan minggu pertama.

Gejalanya adalah mual muntah, pusing, lemah, dan rasa sakit pada salah satu bagian di perut bagian bawah. Disertai juga dengan pendarahan ringan. Jika tuba falopii pecah, akan terjadi pendarahan dalam yang sangat serius serta timbul rasa sakit yang amat sangat sehingga calon ibu kemungkinan besar bisa pingsan. Kehamilan ektopik merupakan salah satu kehamilan bermasalah yang sangat serius serta bisa mengancam nyawa wanita hamil. Tindakan untuk mengatasi masalah tergantung pada lokasi dan usia kehamilan.

Bila kehamilan ini terdiagnosa pada awal kehamilan, Anda akan disuntik methotrexate untuk menggugurkan telur tersebut dan tubuh Anda akan menyerapnya kembali. Jika kehamilan sudah berlangsung beberapa minggu, Anda perlu dioperasi untuk mengangkat telur itu keluar. Telur bisa juga dikeluarkan menggunakan laparoskopi, operasi yang tidak terlalu invasif terhadap tubuh. Jika Anda pernah mengalami kehamilan di luar kandungan tidak perlu berkecil hati, karena Anda masih bisa hamil normal dan sehat pada kehamilan berikutnya.

Kehamilan Dengan Mioma Mioma atau lengkapnya mioma uteri adalah tumor jinak yang terdapat pada rahim. Mioma yang muncul pada usia subur bisa mengurangi fertilitas karena menutup indung telur. Kemunculan dan pertumbuhan mioma berkaitan dengan kadar estrogen dalam darah. Pada saat hamil, kadar estrogen dalam darah meningkat sehingga mioma akan makin besar. Mioma tidak akan mengurangi jatah nutrisi bagi janin, namun akan mengurangi ruang bagi janin untuk berkembang di dalam rahim. Janin yang tumbuh bersama mioma berisiko memiliki kelainan posisi karena berdesakan dengan mioma. Bila letak mioma di leher rahim, janin akan sulit lahir normal, begitu pula dengan plasenta.

Gejalanya adalah anemia, lelah, pusing, sesak nafas. Meski mioma uteri dialami oleh 1 dari 4 wanita usia produktif, jarang ada yang terdeteksi sebelum kehamilan, karena di Indonesia wanita yang belum hamil pada umumnya tidak memeriksakan diri ke ginekolog. Berangkat dari pengalaman ini, mulai sekarang sebaiknya Anda melakukan pemeriksaan leher rahim secara rutin. Tindakan untuk mengatasi mioma tergantung pada jenis, ukuran dan posisi mioma serta usia kehamilan. Mioma yang tergolong kecil bisa diobati untuk menyusutkan tumor dan menghilangkan gejala. Bila ukuran tumor besar dan tumbuhnya cepat, maka harus diangkat melalui operasi. Operasi pengangkatan mioma pada wanita hamil harus menunggu sampai janin berusia empat bulan. Penanganan radioterapi juga bisa dilakukan pada usia kehamilan kurang dari 12 minggu.

Kehamilan Dengan Kista Kista adalah kantung kecil berisi cairan yang muncul dalam jaringan tubuh secara tidak normal. Kista yang muncul di dalam ovarium (indung telur) bisa sebesar kacang atau bahkan sebesar buah jeruk. Kebanyakan kista ovarium tidak berbahaya dan sering ditemukan pada wanita usia subur. Beberapa dapat menyebabkan pendarahan dan rasa sakit. Ada pula kista yang berupa karsinoma (bibit kanker). Tanda adanya kista adalah rasa sakit pada perut bawah, otot pelvis, vagina, paha, dan punggung bawah. Rasa sakit ini bisa terasa terus menerus atau hilang timbul. Gejala lainnya adalah rasa mual (begah), muntah, pertambahan berat badan, kelelahan, pertumbuhan rambut di tubuh dan wajah meningkat. Timbulnya kista ovarium sangat berpengaruh banyak pada siklus menstruasi (tidak teratur, vlek, pendarahan) dan menimbulkan rasa sakit sebelum atau pada akhir masa menstruasi.

Tindakan untuk mengatasi masalah kista tergantung pada ukuran, gejala, dan jenis keganasan kista tersebut. Kista ada berbagai macam jenisnya dan dokter Anda akan menentukan perawatan setelah pemeriksaan menyeluruh. Bila kista timbul tanpa ada gejala atau rasa ketidaknyamanan, Anda hanya perlu melakukan pemeriksaan teratur ke ginekolog. Bila timbul rasa sakit, bisa diatasi dengan obat pain killer seperti ibuprofen atau acetaminophen. Bila kista berukuran lebih dari 5 cm, baik Anda dalam keadaan hamil maupun tidak, maka kista tersebut harus diangkat melalui operasi agar tidak pecah. Operasi pengangkatan kista pada wanita hamil harus menunggu sampai janin berusia empat bulan. Pada beberapa kasus, kista tersebut bisa hancur dengan sendirinya dan janin bisa tumbuh sehat. Kalaupun kista tidak hancur, janin tetap memiliki peluang untuk selamat.

Blighted ovum juga disebut sebagai kehamilan tanpa embrio. Setelah terjadi pembuahan, sel-sel tetap membentuk kantung ketuban namun embrionya tidak berkembang. Kondisi ini biasanya terjadi dalam trimester pertama sebelum si ibu menyadari dirinya hamil. Biasanya kehamilan ini gugur dengan sendirinya disebabkan oleh ketidaknormalan kromosom. Lima puluh persen kehamilan yang gugur di trimester pertama adalah karena blighted ovum. Sayangnya, blighted ovum tidak bisa dicegah. Tanda-tandanya mirip dengan kehamilan normal karena hormon hCG tetap meningkat.

Calon ibu bisa mengira dirinya hamil sampai akhirnya terlihat di USG bahwa rahimnya kosong. Solusinya natural saja. Tubuh perempuan pasti mengenali keabnormalan kromosom dalam janin yang tidak melanjutkan kehamilan secara alami karena janin tidak berkembang menjadi bayi yang sehat dan normal. Apabila Anda mengalami keguguran lebih dari satu kali berturut-turut, sebaiknya periksakan diri ke dokter untuk mencari tahu akar masalahnya. Dokter mungkin akan menyarankan tes genetika dan terapi selama 1-3 bulan sebelum Anda mencoba untuk hamil kembali.
Kehamilan anggur Kehamilan anggur adalah kehamilan dengan plasenta yang tidak normal karena masalah yang muncul pada saat sel telur dan sperma bergabung. Masalah ini disebabkan oleh ketidaksempurnaan genetik pada saat pembuahan, sehingga ada pertumbuhan jaringan abnormal di dalam rahim. Kehamilan anggur jarang menghasilkan embrio yang berkembang. Yang lebih cepat tumbuh justru bahan-bahan pendukung janin ketimbang sang janin itu sendiri. Bahan-bahan inilah yang terlihat seperti kumpulan sel yang berbentuk seperti anggur. Kehamilan anggur bisa terjadi tanpa janin sama sekali.

Hal ini terjadi ketika sperma membuahi telur yang kosong sehingga tidak ada embrio tetapi hanya ada plasenta di dalam rahim. Plasenta akan tumbuh dan memproduksi hormon kehamilan sehingga muncul tanda "positif" pada test pack Anda. Tanda-tandanya adalah peningkatan hCG serta tekanan darah, mual muntah, vlek dan pendarahan, serta memiliki gejala sakit tiroid. Lakukanlah pemeriksaan leher rahim untuk mengetahui tanda-tanda yang lain seperti rahim menjadi lebih besar atau lebih kecil, ovarium yang membesar, serta mendeteksi kadar hormon hCG yang abnormal. Sedangkan kehamilan anggur dengan plasenta abnormal dapat ditunjukkan dengan USG.
Tindakan untuk mengatasi masalah kehamilan anggur adalah kuretase dan pengeluaran janin. Anda yang mengalami kehamilan anggur perlu menunggu satu tahun sebelum mulai hamil lagi. Bila Anda pernah hamil anggur, sebaiknya tidak menggunakan IUD (spiral) sebagai alat kontrasepsi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar