Kamis, 11 Juni 2009

Seribu Jurus Mengubah Mandul Jadi Manjur

Kemandulan

Cover Gatra Edisi 38/2003 (GATRA/Fritz Pelenkahu & Enggar Yuwono)Jakarta, 4 Agustus 2003 00:08
LIMA tahun lamanya pasangan Yayan Hendayana dan Lani Mayasari hidup dalam penantian. Sejak keduanya menikah pada April 1998, rumah tangganya sepi. Tangisan si buyung yang ditunggu tak jua terdengar. Yayan sih sudah rajin "mengunjungi" Lani, namun kandungan istrinya tetap saja kosong. Upaya terapi pun telah dilakoni, walaupun baru sebatas pengobatan alternatif yang berbiaya murah. Maklumlah, sebagai sopir angkutan kota jurusan Munjul-Pasar Rebo, Jakarta, isi kocek Yayan jauh dari cukup untuk biaya pengobatan ke dokter kandungan.

Sudah tak terhitung lagi jumlah "orang pintar" yang dimintainya tolong. Dari sekadar memohon doa sampai mendapat pijat kandungan. Namun, hasilnya tetap nihil. Di tengah rasa putus asa, Yayan mendapat saran ayahnya agar minta tolong ke Haji Jaya, orang yang disebut-sebut bisa membantu pasangan suami-istri yang mandul menjadi subur. "Sejak April lalu, saya mulai memenuhi anjuran itu," katanya.

Sungguh beruntung pasangan Yayan dan Lani. Kala kunjungan yang ketiga, Pak Haji menyatakan Lani hamil. Sejak itu, wanita berusia 24 tahun ini tak pernah datang bulan. Perutnya terus menggelembung. Menurut perhitungannya, usia kandungan bakal menginjak empat bulan pada Kamis pekan depan. "Semuanya berjalan normal," kata Lani. Benarkah? Setidaknya Lani butuh sekitar lima bulan lagi untuk membuktikan si jabang bayi benar-benar lahir selamat.

Yayan dan Lani hanyalah satu contoh dari seabrek pasangan suami-istri yang kesulitan mendapat keturunan karena punya masalah pada tingkat kesuburan organ reproduksinya. Memang belum ada angka resminya. Namun, temuan lapangan para dokter ahli kandungan dan kebidanan angkanya 15% hingga 20% dari total pasangan suami-istri usia subur. Artinya, dari 50 juta pasangan usia subur yang tercatat di Indonesia, sekitar 7,5 juta hingga 10 juta pasangan tidak subur.

Pemeriksaan Kehamilan Oleh Dr. Boyke (GATRA/Jongki Handianto)Menurut Dokter Boyke Dian Nugraha, ahli kandungan dan kebidanan pada Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, pasangan dikatakan tidak subur kalau selama satu tahun setelah perkawinannya tak kunjung dikaruniai keturunan. Padahal, mereka berhubungan intim secara teratur dan tidak memakai alat kontrasepsi untuk menunda kehamilan.

Siapa yang jadi biang ketidaksuburan? Pihak suamikah atau istri? Hampir semua kalangan medis menyebut kedua pihak punya andil sama. Yakni 40% disebakan oleh laki-laki, dan 40% lainnya oleh perempuan. Sedangkan sisanya diakibatkan faktor luar, misalnya lingkungan.

Untuk kalangan pria, kata Prof. Dr. Nukman Moeloek, SpAnd, guru besar andrologi dan biologi kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (UI), menyatakan bahwa banyak hal yang membuat "senjata"-nya jadi tumpul. Namun, secara garis besar dapat dikelompokkan ke dalam tiga penyebab. Yakni, kemandulan sebelum testis, kemandulan pada testis, dan kemandulan sesudah testis.

Lebih jauh, Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Andrologi Indonesia itu memaparkan, kemandulan sebelum testis dapat disebabkan, misalnya, gangguan kelenjar di otak yang berfungsi menghasilkan hormon follicle simulating hormone (FSH) dan leutinizing hormone (LH). FSH, kata Nukman, tugasnya memberi makanan ke testis. Adapun LH merangsang hormon testosteron yang dibutuhkan sperma agar "greng" menghasilkan anak.

Sedangkan gangguan pada testis, misalnya, terjadi karena sperma yang dihasilkan terlalu lemah dan jumlahnya sedikit. Di bawah angka cukup untuk membuahi sel telur, 20 juta hingga 200 juta per ml. Dalam kondisi ini, sperma tak kuasa berenang hingga sampai ke sel telur. Adapun kemandulan sesudah testis bisa disebabkan infeksi yang terjadi pada saluran alat kelamin. Infeksi bisa muncul akibat serangan mikroorganisme, seperi Chlamydia trachomatis, Neisseria gonorrcheae, dan Mycoplasma hominis.

Pada kalangan wanita, penyebab kemandulan bisa karena kegagalan pelepasan sel telur, infeksi pada saluran sel telur, serta gangguan pada selaput lendir rahim dan leher rahim. Bisa pula karena indung telur betul-betul tak menghasilkan sel telur yang matang sehingga sulit diovulasi dan masuk ke seluran telur. Penyebabnya, kata Boyke, "Bisa saja karena stres."

Tempat Praktek Haji Jaya; Tampil Ala Kadarnya (Dok. GATRA)Bagi dunia kedokteran, dapat dikatakan semua penyebab ketidaksuburan ini bisa dipecahkan. Dari terapi pemberian obat penyembuh infeksi saluran reproduksi hingga teknologi tercanggih pembuatan bayi tabung (lihat: Dari Inseminasi Hingga ICSI). Namun, angka keberhasilannya belum sampai mencapai 100%. Program bayi tabung, misalnya, menurut Dr. Soegiharto Soebijanto, ahli bayi tabung dari Fakultas Kedokteran UI, tingkat suksesnya baru mencapai 20% hingga 30%.

Kendala lainnya ada pada biaya pengobatan yang mahal. Pada program bayi tabung, contohnya, kata Soegiharto kepada Cecep Risnandar dari GATRA, "Untuk satu prosedur saja butuh Rp 30 juta." Angka ini tentu terasa berat bagi kebanyakan penduduk Indonesia yang hidup jauh dari kemakmuran. Karenanya, banyak pasangan suami-istri bermasalah memalingkan muka ke cara-cara pengobatan alternatif. Sejumlah orang yang dikatakan "pintar" bisa mengobati berbagai penyakit, termasuk masalah kemandulan, menjadi tumpuan harapan.

Di Jakarta, satu di antara orang pintar yang diantre pasien adalah Pak Sobri. Pria yang berpraktek di Jalan Dewi Sartika, Jakarta Timur, ini biasanya memberikan terapi dengan cara mengurut pada bagian kaki, leher, dan tangan. Si pasien pun biasanya pantang mengonsumsi sejumlah makanan, seperti cokelat, daging jeroan, dan sayur asem. Tak lupa pula, Pak Sobri memberi obat berupa kapsul yang harus diminum pasien setiap hari.

Dari Jawa Timur, reputasi Mbah Kamah, warga Dusun Slombok, Desa Plemahan, Kecamatan Sumobito, Kabupaten Jombang, sudah lama kesohor bisa membuat pasangan mandul jadi manjur. Nenek yang masih sigap di usia 98 tahun ini pun melakukan terapi lewat pijatan, tapi lebih tertuju pada bagian perut si pasien. Proses pemijatan diakhiri pembacaan mantra, yang intinya memohon kepada Allah agar pasiennya diberi keturunan.

Mbah Kamah pun memakai ramuan jamu untuk membuat rahim lebih subur. Hanya saja, jamu itu harus dibuat sendiri oleh pasien. Nenek yang praktek sejak 1945 ini hanya menyebut bahan-bahannya, yakni kunir, sinom, daun sarap, ketumbar, dan garam. Tak cukup sampai di situ. Selama dalam perawatan, pasien pantang makan ikan kuthuk (gabus) dan daun kemangi. "Itu sumber penyakit," kata Mbah Kamah kepada Nurul Fitriyah dari GATRA, sambil menyeringai memperlihatkan deret giginya yang masih utuh (lihat: Terapi Pendulum Pakaian Dalam).

Cerita Soal Haji Jaya di Internet (GATRA/Wisnu Prabowo)Keahlian serupa dimiliki Mbah Hardjo. Warga Kampung Candi Losmen, Tanah Putih, Semarang, Jawa Tengah, ini terkenal dapat membantu menyuburkan kandungan lewat pijatan pada bagian perut. Tujuannya, agar posisi kandungan sesuai pada tempatnya, sehingga aliran sperma tak terhambat. Biasanya proses terapi berlangsung empat hingga lima bulan, setiap bulan dilakukan satu pemijatan.

Jika letak kandungan sudah benar tapi tak juga menunjukkan tanda-tanda kehamilan, Mbah Hardjo angkat tangan. Sebab, yang bermasalah kemungkinan ada pada pihak laki-laki. Kalau sudah begitu, ia menyarakan agar si suami memeriksakan diri ke dokter. "Yang diperiksa spermanya. Subur atau mandul," kata nenek berusia 85 tahun ini kepada Syamsul Hidayat dari GATRA.

Ada kesamaan terapi yang dilakukan "orang-orang pintar" itu, yakni lewat pemijatan. Cara ini dikenal sejak peradaban Mesir dan Cina kuno. Biasanya pijatan dilakukan pada titik-titik tertentu di telapak tangan dan kaki. Diyakini, telapak kaki merupakan peta mini keadaan tubuh. Urat-urat sarafnya terhubung dengan seluruh organ tubuh, termasuk saluran telur.

Dunia medis kini tengah menyelidiki secara ilmiah ihwal kaitan pijatan dengan tingkat kesuburan. Hasil percobaan klinis ahli pijat refleksi Jane Holt selama dua tahun di Derrifor Hospital, Inggris, menunjukkan, 13 dari 23 wanita yang menjalani pengobatan masalah kesuburan dapat hamil setelah menjalani pijat refleksi. Sedangkan di Denmark, dari 61 wanita yang dipijat, 19 perempuan bisa hamil dalam tempo enam bulan.

Namun, pengobatan alternatif di Indonesia tak semuanya mengandalkan pemijatan. Satu di antaranya ditempuh Haji Jaya, ''orang pintar'' yang dimintai tolong oleh pasangan Yayan dan Lani. Seperti dituturkan Lani, riual pengobatan dimulai dengan menulis nama pasangan pasien di secarik kertas yang sudah tersedia. Kemudian Pak Haji memegang tangan sang suami sambil membaca doa. Setelah itu, giliran istri yang mendapat perlakuan sama. "Prosesnya hanya beberapa menit," kata Lani.

Program Bayi Tabung di RS. Harapan Kita Jakarta (Dok. RS. Harapan Kita)Jika sudah selesai, Tantular Wirta Sanjaya --demikian nama lengkap Haji Jaya yang tertera di atas kartu namanya-- menyuruh pasangan itu minum jamu yang bisa dibeli di Toko Jamu Mustajab, warung jamu miliknya yang tak jauh dari tempat Haji Jaya berpraktek. Jamu serbuk berkode 52 itu terbungkus dalam dua bagian, satu untuk suami dan satunya lagi untuk istri.

Tampilannya nyaris tak ada beda. Berwarna cokelat dan dibungkus kantong plastik transparan. Yang jadi pembeda hanya tulisan spidol "Bpk" untuk suami dan "Ibu" untuk istri, yang tertera pada kemasannya. Pasangan suami-istri itu harus menyeduh dan meminum jamu setiap hari, plus "berobat" rutin satu kali sepekan.

Seperti di tempat pengobatan alternatif lainnya, tak ada data yang bisa menunjukan tingkat keberhasilan pengobatan ala Haji Jaya. Yang bisa jadi tolok ukur mungkin banyaknya pasien yang terus menjalani terapi dengan perut jadi buncit. Sukses ini pula yang membuat tempat prakteknya yang mirip jongko di Gang Tipar, Jalan Lapangan Tembak, Cibubur, Jakarta Timur, kebanjiran pasien.

Ketika GATRA berkunjung, Rabu pekan lalu, sedikitnya ada 30 pasangan yang antre untuk konsultasi. Pemandangan ini terus berlangsung dari pagi hingga malam. Konon, jumlah pasien Haji Jaya bisa mencapai 300 orang per hari. Atau secara keseluruhan diperkirakan mencapai 2.000 orang. Mereka datang dari berbagai penjuru. "Ada yang dari Bandung, Tasikmalaya, malah dari Sumatera pun ada," kata Lani.

Tak hanya cara pengobatannya, figur Haji Jaya pun tergolong unik. Walau terbuka, pria setengah baya ini tak mau dipublikasikan. Bicaranya ceplas-ceplos dan meletup-letup. Jika pasien wanita datang pakai celana panjang, misalnya, Pak Haji tak segan-segan membentak: "Setan kamu!" "Jika tak kuat mental, bisa-bisa tersinggung," tutur Lani. Tongkrongannya pun biasa saja. Tanpa peci, apalagi serban. Bajunya pun cukup kaus dan celana panjang biasa.

Mbah Kamah (GATRA/Nurul Fitriyah)Begitu pula tempat prakteknya yang hanya memanfaatkan ruang kosong di areal bengkel mobil miliknya. Tak ada kamar ataupun bilik pengobatan. Paling hanya tersedia lima bangku kayu panjang --mirip tempat duduk di warung tegal-- yang tertata secara paralel. Di tengahnya teronggok meja kayu plus kursi tempat Haji Jaya duduk.

Meski tampil alakadarnya, sosok Haji Jaya belakangan makin jadi buah bibir. Namun, kali ini yang berembus justru kabar miring. Beragam cerita yang memojokkan Haji Jaya tersebar di surat elektronik jalur maya alias internet. Disebut-sebut, Haji Jaya hanya menjual kebohongan. Kehamilan yang terjadi pada pasien palsu belaka. Banyak yang usia kandungannya tak wajar, sampai 16 bulan lamanya. Tapi, ketika melahirkan, yang keluar hanya cairan warna hijau dan ususnya membesar.

Ada juga cerita yang isi perutnya ternyata melompong setelah di-ultrasonografi. Bahkan ada yang perutnya langsung kempis kala diperiksa dokter kandungan. Hal-hal mistis pun ikut membumbui cerita. Dikatakan bahwa janin yang tertanam bukanlah bayi manusia, melainkan anak jin. Seorang perempuan yang mengaku bernama Misty A. Maitimoe, misalnya, bertutur bahwa ia jadi pasien Pak Haji setelah menunggu kehamilan selama enam bulan. Hasilnya cespleng. Setelah minum jamu, menstruasinya terhenti, mual-mual, dan perutnya membesar.

Namun, hingga kandungannya melewati usia sembilan bulan, jabang bayi tak juga merojol. Warga Jakarta ini lantas pulang kampung ke Semarang. Kebetulan di sana ada sanak keluarganya yang paranormal. Setelah "dilihat" disimpulkan, yang ada di dalam kandungan bukanlah bayi. Untuk membuktikannya, Misty berangkat ke dokter kandungan. Hasilnya benar saja, perutnya tak berisi orok. Tiga hari berselang, ia mengalami pendarahan dan perutnya kembali rata.

Kabarnya, Misty sempat memeriksakan kandungan jamu pemberian Haji Jaya ke laboraturium. Hasilnya, ramuan tradisional ini mengandung 12 unsur. Sebelas di antaranya berfungsi menambah nafsu makan dan memperbesar usus. Sedangkan unsur yang satunya lagi belum ketahuan faedahnya.

Jamu Pasien Haji Jaya; Belum Teruji Laboratorium (GATRA/Wisnu Prabowo)Benarkah Pak Haji melakukan praktek mistis, dan kehamilan yang dibuatnya hanya semu? Semuanya itu masih perlu pembuktian yang tak gampang. Apalagi, tak ada satu pun korban yang mau mengaku terus terang telah dirugikan. Sumber GATRA menuturkan, kakak perempuannya kini tengah hamil 16 bulan setelah ditolong Pak Haji. Namun, sang kakak masih juga belum memperlihatkan tanda-tanda akan melahirkan. Semua anggota keluarga menyarankan dia untuk berobat ke dokter. Bukannya nurut, sang kakak malah trauma, lebih sering menyendiri.

Tudingan bahwa jamu Pak Jaya biang membengkaknya perut pun belum teruji. Sebab, hingga kini belum diteliti secara resmi di laboratorium. Kepada Rini Anggraini dari GATRA, Haji Jaya mengaku baru akan bertandang ke Badan Pengawas Obat dan Makanan pekan ini, guna membicarakan ihwal jamunya. Namun, Pak Haji membantah anggapan bahwa obat tradisional itu diraciknya sendiri. Menurut dia, obat tradisional itu dibeli dari pabrik jamu yang tak jauh dari bengkelnya.

Frans D. Suyatna, farmakolog pada Fakultas Kedokteram UI, mengaku tidak tahu ada zat yang punya efek membesarkan usus atau menimbun cairan dalam darah. "Saya pikir tidak ada itu," katanya. Yang ada, kata Frans, zat kartekosteroid yang membuat tubuh jadi gemuk dan otot membesar. Frans juga mengaku, satu setengah tahun silam pernah kedatangan pasien yang hamil palsu lewat pengobatan alternatif. Setelah diperiksa, ternyata di dalam perutnya ada kista. "Sebelumnya ia dilarang memeriksakan diri ke dokter," kata Frans.

Benarkah jamu Pak Haji bisa menumbuhkan kista? Ahli obat-obatan lainnya, Hedi Rosmiati, berkomentar, "Sulit membuktikan apakah kista itu benar-benar disebabkan oleh obat yang diminum." Selama ini, menurut dia, penelitian terhadap jamu lebih fokus pada manfaatnya. "Sedangkan efek sampingnya jarang diteliti," katanya.

Haji Jaya sendiri tak ambil pusing terhadap cerita miring yang mengarah pada dirinya. "Saya tak mau menanggapi satu berita apa pun di bumi ini mengenai saya. Itu adalah fitnah," kata Haji Jaya, yang mengaku sudah lama membaca berita itu. Ia juga punya versi sendiri ihwal kandungan pasiennya yang tiba-tiba kempis. Menurut dia, itu terjadi karena kliennya melanggar pantangan. Misalnya, sang suami tak cinta lagi pada istrinya. Atau sang istri melawan suami.

Ada juga larangan memeriksakan kandungan ke dokter sebelum diizinkan olehnya. Toh, kalau semua prosedur dijalankan, malapetaka yang ditakutkan bakal terhindar. Sutomo, pegawai satuan pengamanan sebuah perusahaan swasta di kawasan Pasar Minggu, Jakarta Selatan, misalnya, mengaku telah memeriksakan kandungan istrinya ke bidan setelah mendapat restu Pak Haji. Hasilnya, bidan menyatakan istrinya positif hamil dan usia kandungannya empat bulan. "Mudah-mudahan anak saya lahir selamat," kata suami yang sembilan tahun menanti momongan itu. Terbuktikah?

Bersabarlah saat belum memiliki keturunan....
ingin cepat hamil, supaya cepat hamil, ingin hamil.... semua ada waktunya

Hidayat Gunadi, Amalia K. Mala, Rury Feriana, dan Hatim Ilwan

[Laporan Utama, GATRA, Edisi 38 Beredar Senin 4 Agustus 2003]

1 komentar:

  1. Hati2 memilih tempat berobat....
    kita bisa menilai suatu pengobatan saat pertama kali datang... benarkah cara pengobatannya..???

    BalasHapus