Minggu, 31 Mei 2009

PCO... Kista Indung Telur

Sindrom ovarium polikistik (SPOK) atau hiperandrogen ovarium fungsional merupakan gangguan endokrin kompleks yang ditandai dengan anovulasi dan hiperandrogen. Angka kejadian kasus ini cukup tinggi, yaitu 10 persen dari wanita usia reproduksi (15-40 tahun). Dan SPOK menjadi salah satu penyebab terbanyak terjadinya infertilitas pada wanita.

Untuk mendiagnosis SPOK, dokter akan melakukan pemeriksaan melalui ultrasonografi (USG). Lewat pemeriksaan USG, akan dilihat bentuk sel telur. "Manusia yang sehat hanya memiliki satu sel telur matang setiap bulannya, hampir tidak mungkin lebih dari satu. Tapi, pasien SPOK justru memproduksi sel telur yang banyak tapi kecil-kecil yang menempel pada indung telur dan tidak bisa matang. Selama sel telur tidak matang, dia tidak akan bisa keluar sehingga tidak terjadi ovulasi.

gejala SPOK adalah gangguan haid, infertilitas, dan hiperandrogen. Dia menjelaskan, haid disebut normal apabila jarak antarsiklusnya 26-35 hari. "Jika terlalu cepat atau terlalu lama, itu sudah nggak benar. Atau haidnya tidak teratur, berarti ada sesuatu yang salah dengan sel telurnya,

Hiperandrogen tak lain dari kondisi tingginya hormon pria pada wanita. Lazimnya, hormon androgen secara alami memang terdapat dalam tubuh wanita, tapi jumlahnya sedikit. Kondisi hiperandrogen dapat dikenali dengan banyaknya hirsutisme atau jerawat. Namun, tidak semua wanita berjerawat memiliki hormon androgen yang tinggi. Begitu juga sebaliknya. Hirsutisme merupakan kelainan pertumbuhan rambut yang tidak sesuai pada daerah yang sensitif terhadap androgen, seperti di dagu, di atas bibir, leher, dada, punggung atas dan bawah, abdomen atas dan bawah, lengan atas, paha, serta perineum--area antara vagina dan anus. "Tingginya kadar hormon androgen membuat sel telur tidak bisa matang,

faktor pemicu SPOK adalah hiperandrogen, resistensi insulin, obesitas, genetik, atau gangguan metabolik. Resistansi insulin merupakan kondisi ketika tubuh berusaha memasukkan glukosa ke dalam sel dengan meningkatkan produksi hormon insulin. Namun, karena tempat kerja insulin tidak sensitif sehingga insulin tidak dapat masuk ke sel, akibatnya terjadilah hiperinsulin. Insulin ini lalu bergerak bebas dan masuk ke sel telur. Dalam sel telur, insulin akan mengacaukan kerja sel telur, sehingga sel tidak bisa matang. Telur yang tidak matang itu menyebabkan wanita tersebut tidak mengalami haid dan akhirnya tidak dapat hamil, karena sel sperma hanya membuahi sel telur yang matang dan dilepaskan dari indung telur.

80 persen wanita obes atau yang menderita gangguan metabolik mengalami gangguan insulin. Bukan hanya karena obesitas, wanita yang memiliki berat badan normal pun berisiko terkena SPOK. Hal ini karena banyak wanita dengan indeks massa tubuh (berat badan dalam kilogram dibagi tinggi badan dalam meter kuadrat) normal mengalami obesitas sentral (lingkar pinggang lebih besar dari 80 sentimeter atau perbandingan lingkar pinggang dan lingkar paha di atas 0,72 sentimeter). Timbunan lemak di perut ini menimbulkan perubahan keseimbangan zat-zat kimiawi tertentu yang dapat mengakibatkan menurunnya sensitivitas insulin, sehingga kadar insulin lebih tinggi yang akhirnya memicu munculnya resistansi insulin. "Pada wanita, ada tipe apel dan tipe buah pir. Mereka yang tipe apel cenderung mengalami sindrom metabolik,

tata laksana SPOK dengan gangguan masalah kesuburan di lini pertama tak lain dengan memperbaiki gaya hidup, seperti berolahraga teratur dan membatasi asupan kalori yang berlebih. Sebab, menurut Andon, penurunan lima persen dari berat badan semula dapat memperbaiki pematangan sel telur dan memperbaiki resistansi insulin. Terapi rendah lemak dan gula serta banyak makan sayuran sangat dianjurkan bagi mereka yang memiliki berat badan berlebih. Olahraga aerobik teratur, seperti jalan kaki 30 menit, yoga, meditasi, dan relaksasi, dapat dimanfaatkan untuk menurunkan kadar gula darah dan kolesterol.

Bila tidak berhasil, pilihannya lini kedua, yakni menggunakan obat pemicu ovulasi. Jika masih gagal, obat pemicu ovulasi bisa dikombinasikan dengan obat yang dapat meningkatkan sensitivitas insulin. "Bila lini kedua gagal, pilihannya adalah melakukan drilling atau melubangi ovarium dengan laparaskopi.

Perjalanan sperma menuju sel telur

Bayangkan anda salah satu di antara 200 juta sperma yang diejakulasikan oleh seorang pria normal ketika bersanggama. Berikut ini petualangan yang akan anda alami.

Mula-mula, anda harus mencari aliran lendir alami yang dapat membawa anda dari vagina ke mulut rahim. Setelah berhasil melewati leher rahim (serviks uteri), anda berenang di dalam rahim (uterus) sampai ke muara saluran telur (tuba fallopi) Karena setiap bulan wanita hanya memproduksi sebutir telur dan tidak tentu saluran mana yang berisi telur matang itu maka soal saluran kiri atau kanan yang harus anda ambil merupakan keputusan yang sangat penting. Apabila anda memilih saluran yang salah berarti perjalanan anda akan sia-sia karena energi yang anda miliki hanya cukup untuk menjelajah satu saluran.

Sekarang, anggap bahwa anda telah menentukan pilihan yang benar. Di sini anda harus berenang melawan arus, karena sel-sel pada dinding saluran pelan-pelan mendorong telur menuju ke rahim.

Dalam situasi ini, ada sperma yang menjadi bingung dan mulai bereenang berputar-putar tanpa tujuan. Akan tetapi anda termasuk sperma yang telah diprogram dengan baik sehingga tahu arah dan tujuan anda. Akhirnya, anda berjumpa dengan telur yang sedang dalam perjalanan. anda salah satu di antara sekitar 300 peserta dalam petualangan mikroskopik selama beberapa jam yang berhasil sampai ke garis finish.

Betapa pun besar kegembiraan yang anda rasakan, anda masih harus menembus dinding telur. anda dan kawan-kawan yang berkumpul di sekitar telur mulai membentur-benturkan diri ke kulit luar sel telur. Akhirnya, hanya satu di antara 300 sperma ini yang setelah berhasil menembus dinding akan diterima untuk membuahi telur. Apakah anda sang juara itu? Mudah-mudahan. Akan tetapi peluang tiap sperma untuk lolos sampai ke garis finish masih sedikit

Kualitas sperma di usia tua

kita sering mendengar kalo wanita usia lebih dari 30 tahun, semua orang ribut menyarankan untuk cepat menikah, dengan alasan nanti susah punya anak. Kalo laki-laki sampai tua pun tidak masalah. Tapi benarkah demikian?? Benarkan kualitas sperma akan sama ketika masih muda? Apakah usia pada laki-laki tidak mempengaruhi kualitas DNA??

Pada wanita, dia lahir dengan jumlah ovum yang tetap. Dan semenjak dia mendapatkan haids, setiap bulan ovum akan dikorbankan satu persatu. Maka semakin lama bila usia semakin bertambah maka jumlah ovum akan berkurang. Inilah alasan lebih baik menikah muda (relatif juga ya). Pada usia 25-35 tahun adalah usia yang baik untuk hamil. Kalo usia lebih lanjut akan banyak resiko (yang sering dibahas di majalah-majalah wanita).

Seperti yang kita tahu, Spermatozoa diproduksi (Spermatositogenesis) di testis tepatnya didalam tubulus seminiferus, yang dipengaruhi oleh hormone testosterone. Spermatogenesis terdiri dari pembelahan sel secara mitosis termasuk proliferasi dan maintenance dari spermatogonia. Terdapat tiga tipe sel spermatogonia, yaitu : A-spermatogonia, I-spermatogonia (intermediet) dan B-spermatogonia. A-spermatogonia akan mengalami pembelahan secara mitosis menjadi A1 sampai A4. Kemudian A4 dan I spermatogonia akan menjadi B spermatogonia. A spermatogonia menjadi sumber spermatogenesis, sedangkan yang akan membelah secara mitosis menjadi spermatosit primer adalah spermatogonia B. Pada usia lanjut jumlah spermatogonia tipe A akan berkurang yang ini berarti sumber spermatozoa berkurang. Selain itu sel Sertoli yang merupakan sumber nutrisi sperma akan berkurang jumlahnya dan terakumulasi lipid sehingga tidak berfungsi dengan optimal. Sedangkan sel Leydig yang memproduksi hormone testosterone juga berkurang jumlahnya. Selain itu pada usia tua sering terjadi kasus penyakit infeksi urogenital, usia 25 tahun (6.1%) sedangkan usia 40 tahun (13.6%). Kejadian infeksi ini juga menurukan total jumlah sperma. “Sperm slow down with age,” (Andrew Wyrobek, head of the Health Effects Genetics Division at Lawrence Livermore National Laboratory).

Fertility dipengaruhi oleh kualitas sperma bukan kemampuan ejakulasi. Volume semen akan berkurang 20% anatara pria sehat berusia 30 tahun dan 50 tahun. Volume ini akan menurun gradually 0.5% pertahun. Sedangkan motilitas sperma ini akan menurun dengan bertambahnya usia dengan penurunan 0.17%-0.7% pertahun. Perubahan motilitas pada pasien infeksi urogenital :

  • 25 % pada usia 22 tahun
  • 40 % pada usia 30 tahun
  • 60 % pada usia 40 tahun
  • 85 % pada usia 60 tahun

Konsentrasi juga dilaporkan mengalami penurunan dan kelainan morfologi sperm dilaporkan meningkat. Konsentrasi sperma abnormal dilaporkan meningkat dengan seiring bertambahnya usia, 5% pada usia 30 tahun, 10% pada usia 50 tahun dan 35% pada usia 80 tahun. Semen (cairan ejakulat) juga dilaporkan mengalami penurunan konsentrasi fruktosa yang notabene sumber energi bagi sperma. So dengan makin lanjut usia akan mempengaruhi kualitas spermatozoa. Ini dilihat dari kualitas sperma secara mikroskopik. Bagaimana dengan bahan pembawa pesan genetik yang akan diturunkan ke anak kita alias kondisi DNA??

Ada beberapa laporan yang menyebutkan bahwa DNA sperma dari pria usia tua akan mengalami mutasi, misal mutasi pada satu basa (hanya satu) pada 3 genes : RET dan FGFR2 (fibroblast growth factor receptor 2) dan FGFR3 (fibroblast growth factor receptor 3). RET and FGFR2 merupakan gene pada kromosom 10 gene yang bila mengalami mutasi menyebabkan Apert syndrome, yang ditandai dengan abnormalitas dari tulang tengkorak dan wajah, tangan dan kaki. Misal terjadi penutupan tulang tengkorak (craniosynostosis) yang lambat sehingga menyebabkan bentuk kepala yang abnormal. Mutasi pada FGFR3 akan menyebabkan achondroplasia (kelainan tulang punggung). Studi menunjukkan bahwa 2% bayi yang lahir dari ayah dengan usia 45 – 50 tahun akan menyebabkan schizophrenia (mental disorder). Pada usia ayah yang tua juga meningkatkan resiko trysomy 21, yang menyebabkan down syndrome.

Jumat, 29 Mei 2009

Masalah Hormonal yang Mengganggu Kehamilan

Untuk menentukan apakah Anda memang mengalami gangguan hormonal, bisa dilakukan pemeriksaan dengan tes laboratorium. Tes ini dilakukan beberapa kali, disesuaikan dengan siklus haid Anda. Akan terlihat hormon mana yang menganggu keseimbangan hormon Anda.
Pemeriksaan ini juga bisa dikombinasikan dengan pemeriksaan ultrasound (USG) yang dilakukan melalui vagina, untuk memantau pertumbuhan sel telur Anda. Bila dipantau dengan seksama, akan terlihat apakah ada pematangan sel telur Anda di indung telur kanan atau kiri. Biasanya, sel telur akan terlihat makin membesar mendekati masa subur Anda. Ukuran sel telur yang baik saat mendekati masa subur adalah sekitar 22-25 mm.
Masalah apakah kehamilan ini baik atau tidak, bisa juga dilihat dari USG. Mula-mula akan terlihat kantong kehamilan, lalu akan terlihat kuning telur (yolk sac), diulang sekitar dua minggu kemudian akan terlihat janin, biasanya sudah bisa terlihat adanya gerakan katup jantung. Bila perkembangan kehamilan Anda tak seperti keterangan saya di atas, maka bisa terlihat pada USG hanya kantong kehamilan saja, tanpa yolk sac maupun janinnya itu sendiri.
Hal ini disebut dengan blighted ovum (BO). Berdasarkan diagnosa di atas, biasanya dianjurkan untuk USG ulang 2 minggu. Bila tetap tak terlihat, maka tindakan yang dilakukan adalah kuret. Kemungkinan lain adalah janin sudah mulai terlihat, tapi tak terlihat detak jantung janin.
Berdasarkan ukuran panjang janin yang diukur saat itu, dilakukan pengukuran ulang pada USG 2 minggu kemudian. Bila tak ada pertambahan ukuran panjang janin, atau tetap tak terlihat detak jantung janin, maka ini didiagnosa sebagai janin tak berkembang. Tindakan yang harus dilakukan adalah kuret juga.
Mengenai masalah Anda, saya tidak mendapat rincian mengenai kondisi kehamilan Anda saat itu sehingga agak sulit untuk menilai kondisi Anda saat hamil, apakah karena gangguan perkembangan janin atau kurangnya hormon yang menunjang kehamilan itu.
Perdarahan yang terjadi sesuai berhubungan intim harus selalu Anda waspadai. Penyebab perdarahan ini bisa beragam. Bisa hanya adanya ketidakseimbangan hormonal semata, atau adanya infeksi pada mulut rahim, ampai kemungkinan adanya keganasan di organ kandungan Anda. Bila terjadi perdarahan seperti ini, sebaiknya Ada ke dokter kandungan untuk memastikan penyebab perdarahan itu.
Salah satu pemeriksaan awal adalah dengan melakukan pemeriksaan papsmear, yaitu suatu tindakan mengambil sedikit lapisan mulut rahim, yang lalu akan diperiksa di lab, untuk dilihat apakah ada perubahan sel normal di mulut rahim atau infeksi, yang bisa menyebabkan perdarahan.
Masalah suami memang sebaiknya dilakukan pemeriksaan sperma di lab. Mungkin ada masalah dengan jumlah, pergerakan sperma, atau tanda-tanda infeksi, yang akhirnya bisa menyebabkan keterlambatan kehamilan pada istri.
Saran saya, berkonsultasilah dengan dokter kandungan secara intensif, karena pemeriksaan untuk menangani kasus seperti yang Anda alami, tidak mudah. Harus bertahap, disesuaikan dengan siklus haid Anda. Butuh kesabaran dan ketekunan Anda, serta pengertian suami. Yang saya bisa simpulkan, kemungkinan kehamilan bagi Anda masih terbuka, selama Anda mengalami haid. Evaluasilah kemungkinan utama ke arah gangguan hormon.

Pil KB Bikin Rahim Kering

KB hormon yang mengandung hormon sintetik (buatan). Hormon tersebut bekerja menekan terjadinya pengeluaran sel telur dari indung telur (Ovarium), lendir di mulut rahim bertambah kental sehingga menghambat jalannya sperma, mempengaruhi kecepatan transport sel telur melalui saluran indung telur.

Secara keseluruhan, pemberian hormonal melalui sistim KB akan mengubah proses dalam tubuh sehingga tak terjadi pengeluaran sel telur dari indung telur. Jadi, bukan berarti rahim Anda kering karena pemakaian KB hormon.

Riwayat pemakaian KB hormon memang dapat mengganggu proses kesuburan. Apalagi, bila digunakan dalam jangka waktu yang lama. Selama pemakaian pil KB, indung telur tidak berfungsi optimal.

Maka setelah pemakaian KB, biasanya diperlukan beberapa waktu untuk membuat fungsi indung telur kembali optimal. Hal ini tergantung pada individu yang bersangkutan. Dan bila Anda berniat untuk mulai hamil, istirahatlah dari mengonsumsi pil KB beberapa bulan sebelum rencana kehamilan tersebut.

Masalah keturunan, tak bisa ditentukan dari ukuran penis. Kehamilan akan terjadi bila ada pertemuan antara sel telur dengan sperma. Selama suami Anda masih bisa melakukan ejakulasi, dengan mengeluarkan air mani yang mengandung sperma, maka kehamilan masih dapat terjadi.

Tetapi, hal itu juga harus didukung dengan adanya sel telur matang yang dihasilkan oleh indung telur Anda. Bila pertemuan ini ditunjang dengan hormon yang baik dalam diri Anda dan tidak ada kelainan di dalam rahim Anda, maka kemungkinan besar Anda berdua dapat mempunyai anak.

Masalah pekerjaan bukan merupakan masalah utama. Bila Anda berdua sudah siap untuk mempunyai anak, sebaiknya mulai hidup sehat, antara lain istirahat cukup, konsumsi makanan sehat, hindari stres, jaga kebersihan, dan selalu berdoa.

Berbagai Teknik Perawatan Masalah Ketidaksuburan atau Infertilitas

Organ Reproduksi WanitaAda beberapa jenis perawatan untuk masalah kesuburan baik untuk pria maupun wanita. Selain bayi tabung, perawatan-perawatan berikut juga telah melalui serangkaian proses penelitian dan angka keberhasilannya cukup memuaskan bagi pasangan yang memiliki masalah kesuburan.

Namun sebelum Anda menggunakan salah satu metode perawatan masalah kesuburan, sebaiknya Anda membuat riset mendalam terlebih dahulu dan berdiskusi baik kepada para ahli medis maupun kepada pemimpin agama. Beberapa kelompok agama menganggap beberapa jenis metode bayi tabung maupun inseminasi buatan termasuk melanggar hukum agama. Hal ini khususnya jika pembuahan atau pengembangan bayi dilakukan bukan di rahim ibu yang memberikan sel telur ataupun bukan menggunakan sperma yang berasal dari suami sendiri. Dengan kata lain, bagi beberapa kelompok agama, jika melibatkan pihak ketiga baik sebagai donor maupun media pembuahan yang bukan suami atau istri sah, itu sudah dianggap melanggar hukum agama. Karena itu masalah memilih perawatan ini adalah keputusan pribadi setiap pasangan dan perlu didiskusikan secara mendalam.

Sebelum memutuskan memilih jenis teknik perawatan untuk masalah infertilitas atau ketidaksuburan, sebaiknya Anda bertanya secara lebih dalam kepada ahli medis yang menangani masalah Anda. Tanyakan apa saja kerugian dan keuntungan dari masing-masing teknik untuk Anda maupun pasangan. Serta tanyakan berbagai risiko yang bisa terjadi bagi Anda dan pasangan. Beberapa jenis teknik perawatan untuk masalah ketidaksuburan atau infertilitas yang memiliki tingkat keberhasilan cukup tinggi di antaranya yaitu:

  • Inseminasi Buatan

    Inseminasi buatan atau artificial insemination (sering disingkat sebagai AI) dilakukan dengan memasukkan cairan semen yang mengandung sperma dari pria ke dalam organ reproduksi wanita tanpa melalui hubungan seks atau bukan secara alami. Cairan semen yang mengandung sperma diambil dengan alat tertentu dari seorang suami kemudian disuntikkan ke dalam rahim isteri sehingga terjadi pembuahan dan kehamilan. Biasanya dokter akan menganjurkan inseminasi buatan sebagai langkah pertama sebelum menerapkan terapi atau perawatan jenis lainnya.
  • GIFT (Gamete Intrafallopian Transfer)

    GIFT yang merupakan singkatan dari Gamete Intrafallopian Transfer merupakan teknik yang mulai diperkenalkan sejak tahun 1984. Tujuannya untuk menciptakan kehamilan. Prosesnya dilakukan dengan mengambil sel telur dari ovarium atau indung telur wanita lalu dipertemukan dengan sel sperma pria yang sudah dibersihkan. Dengan menggunakan alat yang bernama laparoscope, sel telur dan sperma yang sudah dipertemukan tersebut dimasukkan ke dalam tuba falopi atau tabung falopi wanita melalui irisan kecil di bagian perut melalui operasi laparoskopik. Sehingga diharapkan langsung terjadi pembuahan dan kehamilan.
  • IVF (In Vitro Fertilization)

    IVF atau In Vitro Fertilization dikenal juga sebagai prosedur bayi tabung. Mula-mula sel telur wanita dan sel sperma dibuahi di media pembuahan di luar tubuh wanita. Lalu setelah terjadi pembuahan, hasilnya yang sudah berupa embrio dimasukkan ke dalam rahim melalui serviks.
  • ZIFT (Zygote Intrafallopian Transfer)

    ZIFT atau Zygote Intrafallopian Transfer merupakan teknik pemindahan zigot atau sel telur yang telah dibuahi. Proses ini dilakukan dengan cara mengumpulkan sel telur dari indung telur seorang wanita lalu dibuahi di luar tubuhnya. Kemudian setelah sel telur dibuahi, dimasukkan kembali ke tuba falopi atau tabung falopi melalui pembedahan di bagian perut dengan operasi laparoskopik. Teknik ini merupakan kombinasi antara teknik IVF dan GIFT.
  • ICSI (Intracytoplasmic Sperm Injection)

    ICSI atau Intracytoplasmic Sperm Injection dilakukan dengan memasukkan sebuah sel sperma langsung ke sel telur. Dengan teknik ini, sel sperma yang kurang aktif maupun tidak matang dapat digunakan untuk membuahi sel telur.

Jadi Anda tidak perlu khawatir jika pasangan Anda mengalami masalah infertilitas atau ketidaksuburan, karena semuanya bisa diatasi dengan berbagai teknologi modern yang tersedia saat ini.

Sabtu, 16 Mei 2009

Prolaktin tinggi dan susah hamil...

Prolaktin adalah hormon yang dikeluarkan oleh kelenjar pituitari didalam otak, prolaktin tinggi biasanya terdapat pada wanita yang sedang menyusui karena fungsinya memang untuk memperbanyak produksi air susu ibu, pada wanita hamil fungsi prolaktin untuk memperbesar payudara sebagai persiapan untuk menyusui.

Prolaktin bukan saja memperbanyak produksi susu, tapi juga mengatur ovulasi dan siklus haid. Itulah sebabnya wanita yang menyusui ekslusive selama enam bulan biasanya susah untuk hamil atau biasa orang mengatakan jika ingin KB alami susuilah bayi anda.

Prolaktin menghambat pengeluaran 2 hormon penting ovulasi yaitu FSH dan GnRH. Kedua hormon ini yang bertanggungjawab pada proses pembesaran sel telur dalam ovari. jika kadar prolaktin tinggi dalam tubuh, ovulasi tidak akan terjadi dan akan sulit hamil. Prolaktin juga bisa menyebabkan siklus haid terganggu.

Tanda tanda prolaktin tinggi :
1. Keluar air susu
2.Payudara bengkak dan sakit
3.siklus haid tidak teratur
4.Susah hamil
5.penglihatan kabur
6.kurang bergairah

Kadar normal prolaktin dalam darah adalah 30-600mIU/l.
Obat anti depresi, obat penghilang rasa sakit, obat darah tinggi sebaiknya dihindari karena memicu tingginya kadar prolaktin.
Jika Dokter mengatakan Anda memiliki kadar prolaktin tinggi biasanya dokter akan memberikan obat agar kadar prolaktin kembali normal.

Tubuh kurus dan susah hamil...

Memiliki tubuh kurus tanpa lemak sering menjadi ukuran kecantikan bagi perempuan, padahal perempuan bertubuh kurus rentan mengalami keguguran saat kehamilan.

Wanita yang tergolong kurus atau memiliki BMI (Body Mass Index) kurang dari 18,5 berisiko sampai 75 persen keguguran pada trimester pertama kehamilan. Belum diketahui apakah wanita yang overweight atau obesitas juga berisiko keguguran.

Dalam studi kasus yang dilakukan tim peneliti pada 603 wanita yang pernah keguguran pada saat janin berusia 13 minggu, setelah BMI-nya naik 116 wanita berhasil melewati trisemester pertama kehamilannya dengan lancar.

BMI merupakan nilai berat badan dibagi tinggi badan kuadrat. BMI yang digolongkan normal berkisar 18,5 - 23,0 sedangkan BMI lebih dari 25,0 tergolong obesitas.

Menurut tim peneliti, keguguran janin bisa dihindari jika calon ibu rajin mengkonsumsi suplemen vitamin di masa awal kehamilan, terutama yang mengandung folid acid atau zat besi.

Selain itu tambahkan selalu buah segar dan sayur pada menu harian. Makan cokelat ternyata juga bisa mengurangi risiko keguguran. Selain faktor makanan, para ibu juga disarankan untuk menjauhkan diri dari stres dan emosi yang tidak stabil.

Tips menambah berat badan
1.Makan yang teratur dengan porsi yang cukup
2.Mulailah makan cemilan yang mengandung karbohidrat seperti roti
3.Perbanyak minum air putih
4.Minum susu pagi dan malam hari
5.Minum suplemen kesehatan untuk mencukupi zat gizi
6.Hindari aktivitas berlebih yang menguras banyak energi
7.Hindari stres dan perbanyak istirahat atau tidur siang