Minggu, 31 Mei 2009

Kualitas sperma di usia tua

kita sering mendengar kalo wanita usia lebih dari 30 tahun, semua orang ribut menyarankan untuk cepat menikah, dengan alasan nanti susah punya anak. Kalo laki-laki sampai tua pun tidak masalah. Tapi benarkah demikian?? Benarkan kualitas sperma akan sama ketika masih muda? Apakah usia pada laki-laki tidak mempengaruhi kualitas DNA??

Pada wanita, dia lahir dengan jumlah ovum yang tetap. Dan semenjak dia mendapatkan haids, setiap bulan ovum akan dikorbankan satu persatu. Maka semakin lama bila usia semakin bertambah maka jumlah ovum akan berkurang. Inilah alasan lebih baik menikah muda (relatif juga ya). Pada usia 25-35 tahun adalah usia yang baik untuk hamil. Kalo usia lebih lanjut akan banyak resiko (yang sering dibahas di majalah-majalah wanita).

Seperti yang kita tahu, Spermatozoa diproduksi (Spermatositogenesis) di testis tepatnya didalam tubulus seminiferus, yang dipengaruhi oleh hormone testosterone. Spermatogenesis terdiri dari pembelahan sel secara mitosis termasuk proliferasi dan maintenance dari spermatogonia. Terdapat tiga tipe sel spermatogonia, yaitu : A-spermatogonia, I-spermatogonia (intermediet) dan B-spermatogonia. A-spermatogonia akan mengalami pembelahan secara mitosis menjadi A1 sampai A4. Kemudian A4 dan I spermatogonia akan menjadi B spermatogonia. A spermatogonia menjadi sumber spermatogenesis, sedangkan yang akan membelah secara mitosis menjadi spermatosit primer adalah spermatogonia B. Pada usia lanjut jumlah spermatogonia tipe A akan berkurang yang ini berarti sumber spermatozoa berkurang. Selain itu sel Sertoli yang merupakan sumber nutrisi sperma akan berkurang jumlahnya dan terakumulasi lipid sehingga tidak berfungsi dengan optimal. Sedangkan sel Leydig yang memproduksi hormone testosterone juga berkurang jumlahnya. Selain itu pada usia tua sering terjadi kasus penyakit infeksi urogenital, usia 25 tahun (6.1%) sedangkan usia 40 tahun (13.6%). Kejadian infeksi ini juga menurukan total jumlah sperma. “Sperm slow down with age,” (Andrew Wyrobek, head of the Health Effects Genetics Division at Lawrence Livermore National Laboratory).

Fertility dipengaruhi oleh kualitas sperma bukan kemampuan ejakulasi. Volume semen akan berkurang 20% anatara pria sehat berusia 30 tahun dan 50 tahun. Volume ini akan menurun gradually 0.5% pertahun. Sedangkan motilitas sperma ini akan menurun dengan bertambahnya usia dengan penurunan 0.17%-0.7% pertahun. Perubahan motilitas pada pasien infeksi urogenital :

  • 25 % pada usia 22 tahun
  • 40 % pada usia 30 tahun
  • 60 % pada usia 40 tahun
  • 85 % pada usia 60 tahun

Konsentrasi juga dilaporkan mengalami penurunan dan kelainan morfologi sperm dilaporkan meningkat. Konsentrasi sperma abnormal dilaporkan meningkat dengan seiring bertambahnya usia, 5% pada usia 30 tahun, 10% pada usia 50 tahun dan 35% pada usia 80 tahun. Semen (cairan ejakulat) juga dilaporkan mengalami penurunan konsentrasi fruktosa yang notabene sumber energi bagi sperma. So dengan makin lanjut usia akan mempengaruhi kualitas spermatozoa. Ini dilihat dari kualitas sperma secara mikroskopik. Bagaimana dengan bahan pembawa pesan genetik yang akan diturunkan ke anak kita alias kondisi DNA??

Ada beberapa laporan yang menyebutkan bahwa DNA sperma dari pria usia tua akan mengalami mutasi, misal mutasi pada satu basa (hanya satu) pada 3 genes : RET dan FGFR2 (fibroblast growth factor receptor 2) dan FGFR3 (fibroblast growth factor receptor 3). RET and FGFR2 merupakan gene pada kromosom 10 gene yang bila mengalami mutasi menyebabkan Apert syndrome, yang ditandai dengan abnormalitas dari tulang tengkorak dan wajah, tangan dan kaki. Misal terjadi penutupan tulang tengkorak (craniosynostosis) yang lambat sehingga menyebabkan bentuk kepala yang abnormal. Mutasi pada FGFR3 akan menyebabkan achondroplasia (kelainan tulang punggung). Studi menunjukkan bahwa 2% bayi yang lahir dari ayah dengan usia 45 – 50 tahun akan menyebabkan schizophrenia (mental disorder). Pada usia ayah yang tua juga meningkatkan resiko trysomy 21, yang menyebabkan down syndrome.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar